BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Mulai pada zaman pra sejarah sampai sekarang ini, manusia memenuhi
kebutuhannya melalui informasi dengan beragam tingkat teknologinya, mulai dari
teknologi sederhana sampai teknologi yang canggih seperti yang banyak kita
rasakan manfaatnya saat ini. Jika kita tidak mengikuti perkembangan zaman, maka
kita hanya akan tertinggal dari peradaban. Untuk bisa keluar dari
ketertinggalan itu maka kita harus mengikuti perkembangan zaman. Zaman tak bisa
kita putar balikkan sesuai keinginan kita, tetapi kitalah yang harus berusaha
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berkembang itu.
Di era globalisasi ini pemenuhan kebutuhan manusia semakin bertambah, mulai
dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Bahkan kebutuhan primer
ataupun tersier di zaman dulu sudah menjadi kebutuhan primer di zaman sekarang.
Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi. Tak bisa dipungkiri kebutuhan
akan informasi berhubungan erat dengan teknologi.
Perkembangan teknologi yang semakin modern mempengaruhi segala aspek
kehidupan kita, baik dari segi kesehatan, sosial, ekonomi, teknologi, politik
dan sebagainya. Khusus dalam bahasan ini kami khusus menyoroti bidang kesehatan
teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat kita harus
menjalani kehidupan serba cepat dengan persaingan ketat. Salah satu
perkembangan teknologi yang sangat signifikan tampak pada maraknya penggunaan
telepon gengam. Dengan
kecanggihannya, telepon genggam bukan hanya sebagai alat komunikasi melainkan
juga bisa digunakan untuk mengirim data di internet, nonton TV, mendengarkan
radio maupun mp3 dan sebagainya.
Seperti yang telah
dikatakan sebelumnya bahwa kebutuhan sekunder pada zaman dahulu, kini pada masyarakat modern sudah menjadi sebuah kebutuhan
primer. Dewasa ini handphone (HP) atau telepon selular sudah
merupakan kebutuhan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita, bahkan masuk
dalam daftar kebutuhan primer. Dari anak-anak sampai orang yang sudah lanjut
usia menggunakan telepon selular setiap harinya. Dengan tidak berlebihan, bisa
dikatakan bahwa satu detik saja kita tak memegang atau memakai Handphone maka
kita sudah ketinggalan banyak informasi.
Memang di satu sisi
teknologi modern, utamanya handphone dalam hal ini telah banyak memberikan
dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan kita sebagai manusia, namun sadar
atau tidak hal ini juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan.
Kesehatan merupakan
faktor utama yang menunjang kelangsungan hidup kita. Ibaratnya rumah, maka
kesehatan adalah pondasinya. Bila pondasinya lemah maka runtulah rumah itu,
sebaliknya bila pondasinya kuat maka kokohlah rumah tersebut. Oleh karena itu
dampak negatif dari penggunaan handphone tak bisa kita pandang sebelah mata.
Efek Radiasi handphone ternyata dapat mengakibatkan bahaya kanker dan kesehatan
lainnya yang bisa beresiko menimbulkan kematian.
Angka kematian
sekarang ini terus meningkat, penyebanya beragam dan salah satu dari sekian
banyak penyebab kematian itu adalah penyakit yang ditimbulkan dari efek radiasi
elektomagnetik handphone. Jika ini terus dibiarkan dalam jangka panjang, maka
dalam waktu singkat banyak manusia yang akan tewas. Hal ini menunjukkan bahwa
betapa mahalnya kesehatan itu. Walaupun kita memiliki uang banyak untuk
membayar pengobatan ketika kita sakit agar bisa sehat kembali, tak akan biasa
membeli kesehatan yang mahal itu.
Untuk itu kita
harus menghargai apa yang diberikan sang Maha kuasa yang telah mengkaruniakan
segala nikmat-Nya kepada kita. Sebelum kita terlambat menangani masalah
kesehatan yang kita hadapi, maka kita harus mencegahnya, seperti pepatah “lebih
baik mencegah daripada mengobati”, dan jika kita sudah terlanjur masuk ke dalam
masalah itu maka kita harus berusaha mengatasinya.
Berdasarkan hal
yang telah dikemukakan di atas, maka kami tim penyusun mengambil judul karya
tulis ilmiah ini adalah “Pengaruh
Radiasi Elektromagnetik Handphone terhadap Kesehatan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas yang menjadi faktor utama
timbulnya gangguan kesehatan manusia di dunia modern ini, salah satuanya
adalah radiasi elektromagnetik yang berasal dari handphone.
1.3 Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan
Radiasi elektomagnetik?
2.
Bagaimana pengaruh radiasi
elektromagnetik yang di pancarkan oleh HP bagi kesehatan?
3.
Bagaimana cara mengantisipasi
pengaruh radiasi elektromagnetik yang di pancarkan oleh HP bagi kesehatan?
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang pengaruh radiasi elektromagnetik yang di pancarkan oleh handphone bagi
kesehatan.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari
penulisan karya ilmiah ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara
mengantisipasi bahaya yang di timbulkan oleh radiasi elektromagnetik Handphone.
1.6 . Metode penulisan
Adapun metode yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode kepustakaan, di mana data-data di
peroleh dari internet.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat
ruang dan membawa energi dari satu tempat
ke tempat yang lain. Kedua kombinasi ini lahir buah pemikiran Michael Faraday
yang mengatakan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik,
dan di dukung oleh ilmuwan James Clark Maxwell yang berpendapat bahwa perubahan
medan magnet dapat menimbulkan medan listrik dan sebaliknya peubahan medan
listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Pernyataan ini menerangkan terjadinya gelombang elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak memerlukan medium
untuk perambatannya. Dikatakan di atas bahwa “kombinasi medan listrik dan
magnet berosilasi dan merambat lewat ruang”, ruang yang dimaksud dalam hal ini
adalah ruang hampa udara. Kecepatan gelombang elektromagnetik di ruang hampa
hanya bergantung oleh dua faktor, yaitu permeabilitas magnet dan permitivitas
listrik.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi
elektromagnetik. Saat kawat menghantarkan arus bolak-balik, radiasi
elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik.
Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Hal merupakan
sifat dari dualisme gelombang partikel, di mana cahaya dapat bersifat sebagai
gelombang dan dapat bersifat sebagai partikel. Sebagai gelombang hal ini tentu
tidak luput dari cepat rambat cahaya, frekuensi dan panjang gelombang.
Sementara itu, dilihat dari segi
partikel, radiasi memiliki arti umum berupa pemancaran atau penyinaran. Secara
sfesifik radiasi adalah penyebaran partikel-partikel elementer dan energi
radiasi dari suatu sumber radiasi ke suatu medium sekitarnya. Energi radiasi
dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom menjadi bermuatan
positif dan di sebut ion positif. Elektron yang di keluarkan dari inti atom dapat
tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif.
Proses ini disebut proses ionisasi.
2.2 Radiasi Handphone
Handphone
atau telpon selurer merupakan alat komunikasi jarak jauh yang menggunankan
prinsip pengiriman informasi melalui gelombang elektromagnetik. Pada handphone terdapat transmitter yang
mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan
keluar melalui antenna dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang
RF (radio frequency) inilah yang
menimbulkan radiasi elektromagnetik. Pancaran
sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang
elektromagnetik. Maka dari itu pengelompokan sprektrum gelombang
elektromagnetik didasarkan pada dua hal yaitu panjang gelombangya dan besar
frekuensinya.
Mengenai spektrum gelombang elektromagnetik
berdasarkan panjang gelombangnya atau frekuensinya dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini:
No.
|
Jenis gelombang elektromagnetik
|
Panjang gelombang (m)
|
Frekuensi (Hertz)
|
1.
2.
3
4. 5. 6.
7.
|
Gelombang radio:
a. Radio gelombang panjang
b. Radio gelombang pendek c. Komunikasi bands. d. Televisi
Gelombang Mikro:
Radar
Infra merah
Cahaya tampak
Ultra ungu
Sinar - X
Sinar gamma |
109 -
10-3
109 - 103 103 - 10 105 - 10-3 10 - 10-1
10 - 10-5
10 - 10-3 10-3 - 10-6 10-6 - 10-7 10-7 - 10-10 10-8 - 10-12 10-10 - 10-16 |
1 - 1011
1 - 105 105 - 107 103 - 1011 107 - 109
107 -
1013
108 - 1011 1011 - 1014 1014 - 1015 1015 - 1019 1016 - 1021 1018 - 1025 |
Berdasarkan
tabel tersebut di atas, tampak bahwa pancaran gelombang elektromagnetik dari
ponsel dengan frekuensi antara 900 - 1800 MHz telah memasuki daerah gelombang
mikro seperti halnya radar. Bila dilihat energinya, maka pancaran gelombang
elektromagnetik dari ponsel akan menghasilkan energi yang mengikuti persamaan
berikut ini:
E =
|
E =
|
dimana:
E = energi kuantum yang dihasilkan (Joule)
h = konstanta planck (6,62
10-34
Joule detik)
h = konstanta planck (6,62
λ= panjang gelombang (meter)
f = frekuensi cahaya (Hertz)
c = kecepatan cahaya (3
108
meter/sekon)
Jika panjang gelombang yang dipancarkan oleh
ponsel diambil 10-4 meter,
maka energi elektromagnetik yang akan dihasilkan dapat dihitung sebagai
berikut.
E
=
=
= 19,86
10-22 Joule
2.3 Dampak Radiasi Handphone pada Otak
Radiasi elektromagnetik terdiri dari gelombang elektrik dan
energi magnetik dengan kecepatan cahaya. Semua energi elektromagnetik jatuh
pada spectrum elektromagnetik, yang rangenya dari radiasi ELF(extremly low
frequency) sampai sinar X dan sinar Gamma. Ketika orang menelpon, HPnya
diletakkan dekat kepala. Pada posisi ini, peluang radiasi dari HP diserap oleh
jaringan tubuh sangat besar. Pada
handphone terdapat transmitter yang
mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan
keluar melalui antenna dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang
RF (radio frequency) inilah yang
menimbulkan radiasi elektromagnetik.
Radiasi gelombang elektromagnetik
yang memancar dari handphone menurut riset di berbagai negara telah menyebabkan
dampak yang serius terhadap kesehatan, lebih-lebih terhadap anak-anak yang
tulang tengkoraknya masih tipis. Khawatir atas ketidakpedulian masyarakat dan
industri handphone, pada tahun 1998 sebanyak 17 ilmuwan independen terkemuka
menandatangani resolusi yang dikenal dengan 1998 Vienna Resolution yang
menyepakati tentang dampak-dampak negatif radiasi dari handphone dan stasiun
pemancarnya terhadap kesehatan.
Dr.
Eka Putra Setiawan dari bagian Divisi Otologi RS SANGLAH mengatakan meskipun
HP dapat mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari penggunaan yang
salah. Hal ini berkaitan dengan volume suara dan jarak dengar. Semakin HP
ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga, “efeknya
semakin besar yang menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi,”
ujarnya.
Radiasi
handphone memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA
dalam sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran
radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi yang lemah yang berasal dari
handphone, bila diarahkan pada suatu sasaran dalam jangka waktu lama dan
berulang-ulang setara dengan paparan bahan kimia berdosis tinggi, sebaiknya
kita harus berhati-hati dan bijaksana
dalam menggunakan handphone. Apalagi bila digunakan pada usia anak-anak angat
rentan dengan dampak dari radiasi ini, karena otak mereka yang masih muda
sangat sensitif terhadap radiasi HP jika terpapar dalam waktu yang cukup lama.
Terlebih lagi bayi, jauh lebih sensitif bahkan beberapa diantara mereka tidak
bisa menahannya.
Sebaiknya, anak hanya diperkenalkan
pada suara, warna, atau bentuk barang elektronik tersebut. Sebab gelombang
elektromagnetik yang terpancar dari barang elektronik seperti handphone tersebut tidak baik bagi anak.
’’Anak berisiko mengalami gangguan proses perkembangan otak, terutama pada
proses kelistrikannya,’’ antarsel otak terhubung secara kelistrikan. Jika
terkena gelombang elektromagnetik, hubungan listrik antarsel bisa terganggu. Hal
tersebut sama dengan saat kita naik pesawat terbang. Selama pesawat landing,
terbang, dan mendarat, penumpang diminta untu8 k mematikan segala barang elektronik. Sebab,
pancaran gelombang elektromagnetik dari gadget tersebut bisa mengganggu
navigasi.
Jenis gangguannya memang tidak
spesifik. Tapi, pasti mengganggu, terutama bila terpapar tiap hari dalam kurun
waktu lama. Bahkan, sekalipun tak memegang gadget, anak tetap terkena dampak
bila berada di sekitar barang elektronik yang memancarkan gelombang elektromagnetik.
Efek yang ditimbulkan dari gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga
mendenging dan daya tahan tubuh menurun.
Ketika kita menggunakan telepon
genggam, 70-80 persen energi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu
diserap oleh kepala. Bahkan, beberapa penelitian meunjukkan, potensi dampak
negatif dari penyerapan radiasi jangka panjang yang dipancarkan oleh telepon
genggam. Sayangnya, hanya sedikit penelitian yang memfokuskan pada anak-anak.
Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) di bawah Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), belum lama ini mengumumkan bahwa radiasi telepon seluler
(ponsel) dapat menyebabkan peningkatan risiko glioma, yakni sejenis kanker otak
ganas yang berhubungan dengan penggunaan telepon nirkabel.
Penelitian tersebut juga
mengidentifikasikan hubungan antara penggunaan ponsel dan tumor kelenjar ludah,
termasuk neuroma akustik, sejenis tumor saraf yang menghubungkan telinga ke
otak. Setelah memeriksa sejumlah bukti pada penggunaan ponsel, pada 7 Juni 2011
IARC mengumumkan bahwa sinyal ponsel mulai sekarang diklasifikasikan berpotensi
karsinogenik.
Menurut sebuah studi terbaru, lebih
dari empat miliar orang memiliki ponsel dan setengah di antaranya merupakan
pengguna di bawah usia 20 tahun. Penggunaan ponsel jangka panjang secara
signifikan menyebabkan peningkatan risiko tumor otak. Dan orang-orang yang
mulai menggunakan ponsel saat remaja, memiliki risiko empat sampai lima kali
lebih besar mengembangkan tumor otak ganas.
Radiasi ponsel diduga kuat juga
dapat mempengaruhi kualitas tidur. Sebuah penelitian yang didanai
perusahaan-perusahaan ponsel, belum lama ini, mengindikasikan bahwa radiasi
dari handset dapat menimbulkan sejumlah gangguan seperti insomnia, sakit kepala
dan pusing pusing. Radiasi juga dapat menurunkan durasi tidur lelap sehingga
mengganggu. kemampuan tubuh untuk memulihkan diri.
Indikasi terbaru akan pengaruh buruk
ponsel ini terungkap melalui hasil penelitian yang melibatkan sekitar 500 orang
Israel yang mengidap kanker. Dalam penelitian di Israel tersebut, data
penggunaan ponsel para partisipan dianalisa dan dibandingkan dengan 1.300
pemeriksaan kesehatan. Dari hasil analisa, partisipan yang biasa memakai ponsel
dengan menempelkannya di satu sisi kepala selama beberapa jam tercatat 50
persen berisiko lebih besar mengidap kanker kelenjar ludah. Riset mengenai
pengaruh ponsel ini dipublikasikan dalam The American Journal of Epidemiology.
Menurut penelitian di Tel Aviv
University, penelitian-penelitian tersebut cenderung selalu terfokus pada tumor
otak, dan seringkali tidak mengujinya untuk penggunaan jangka panjang. Kanker
kelenjar ludah adalah jenis penyakit dengan prevalensi sangat rendah. Inggris
misalnya, dari 230.000 kasus kanker yang ditemukan setiap tahunnya, hanya 550
kasus yang berhubungan dengan jenis yang satu ini.
Ada
beberapa hasil penelitian (taken from “ELECTRICAL SENSITIVITY”nya Prof.
Dr.dr.anies, M.Kes,PKK ) yaitu sebagai berikut:
a.
Penelitian di
Finlandia, radiasi elektromagnetik telepon seluler selama 1 jam mempengaruhi
produksi protein pada sel. Meskipun tdk harus membahayakan kesehatan, tetapi
jika terjadi pada sel otak dapat berakibat fatal.
b.
Laporan dari
European Journal of Cancer Prevention Augst 02 menyatakan penggunaan handphone
lebih rentan bagi timbulnya kanker orak daripada tidak pernah menggunakannya
sama sekali.
c.
ICNIRP
(International Comission on Non Ionizing Radiation Protection) dan FCC (Federal
Communication Commision) menyatakan telepon seluler aman, meskipun wajib bagi
produsen mencantumkan tingkat pajanan radiasi SAR (Spesific Absorption Rate)
pada buku manualnya.
d.
Meskipun emisi
telepon seluler sangat kecil, apabia berada di dekat kepala selama beberapa
menit dpt menaikan suhu di sel-sel otak sekitar 0,1 derajat C.
2.4 Pencegahan Pengaruh Radiasi Handphone
terhadap Otak
Dari uraian di atas telah banyak
dipaparakan mengenai bahaya radiasi terhadap otak. Otak merupakan komponen
utama yang mengontrol segala aktivitas yang kita, jika ia rusak maka rusaklah
seluruh jaringan tubuh kita. Bila hal itu terjadi maka kita jugalah yang akan
menerima resikonya. Untuk itu sebagai makhluk Tuhan yang diberikan karunia yang
luar biasa istimewa dari makhluk lainnya yakni otak, maka sebagai rasa syukur
dan ucapan terima kasih kepada sang Pencipta, hendaklah kita menjaga dan
merawat dengan sebaik-baiknya otak yang kita miliki ini.
Berikut ini adalah beberapa cara
pencegahan penyakit pada otak yang diakibatkan oleh pengaruh radiasi handphone
yang dikemukakan oleh dokter dari University of Pittsburgh Cancer Institute,
Dr Ronald B Herberman, dari sebuah arikel Is Dariyanto yang dipublikasikan
pada November 2009. Dalam artikel Is Dariyanto, dokter tersebut memberikan 10
cara untuk menjauhkan otak Anda yang berharga dari bahaya kanker dan ancaman
kesehatan lainnya akibat ponsel.
1.
Menghindari Anak Kecil menggunakan ponsel
Organ yang berkembang pada janin
atau anak sensitif terhadap efek gelombang elektromagnetik. Maka dari itu untuk
ibu hamil sebaiknya sebisa mungkin menggunakan telepon rumah biasa. Hal ini
untuk mencegah efek negatif dari penggunaan hanphone.
Selain itu sebisa mungkin menghindarkan anak
dari menggunakan ponsel secara berlebihan. Tentu saja hal ini tidak berlaku
dalam kondisi darurat. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir efek radiasi
ponsel terhadap otak anak, karena masa anak-anak adalah masa pertumbuhan maka
kita harus memperhatikan segala aspek yang mempengaruhi pertumbuhannya itu,
tidak hanya asupan gizi maupun nutrisi, tetapi juga lingkungannya yang sekarang
ini sudah serba modern. Mungkin saja pengaruh lambatnya respon anak terhadap sesuatu
karena otaknya yang telah dipengaruhi oleh radiasi handphone. Hal ini tidak mungkin terjadi jika orang
tuanya tidak lalai dalam menaruh barang-barang yang beradiasi elektromagnetik
di tempat yang aman.
2.
Menjauhkan Ponsel dari Kepala ketika Menggunakannya
Saat menelpon pasti bagian tubuh
yang terkontak langsung atau berada dekat dengan handphone secara otomatis
adalah kepala, sadar atau tidak itulah yang sering terjadi. Hal inilah yang
sangat berpeluang menimbulkan radiasi ponsel masuk ke dalam saraf otak kita.
Tanpa kita sadari bahwa amplitudo dari
gelombang elektromagnetik radiasi ponsel seperempat kekuatan pada jarak dua
inci dan 50 kali lebih rendah pada jarak tiga kaki. Karena itu sebaiknya kita
harus mengusahakan selalu menggunakan
speaker phone atau wireless bluetooth headset yang memiliki sekitar 1/100 emisi
elektromagnetik dari ponsel biasa.
3.
Menghindari Penggunaan Ponsel di Tempat
Umum
Tanpa kita sadari sebenarnya kita
bisa menulari orang lain secara pasif dengan gelombang elektromagnetik.
Kedengarannya sangat remeh, seperti kasus perokok pasif. Namun di Indonesia
sendiri jika larangan merokok di tempat umum saja masih sulit untuk dipatuhi,
bagaimana mengharapkan kesadaran orang-orang tentang pemakaian hanphone di tempat
umum. Tentu lebih mustahil lagi untuk diterapkan. Jadi sebisa mungkin jangan
terus-menerus berdekatan dengan orang yang sedang asik berhandphoneria atau
bertelepon seluler ria. Memang penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi hanphone
bukanlah penyakit menular, tetapi proses yang mengakibatkan penyakit itulah
yang bisa menulari kita, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.
4.
Menghindari Membawa Ponsel di Badan Setiap Saat
Hal yang tak kalah penting yang
harus kita lakukan adalah menjauhkan ponsel saat tidur pada malam hari. Bagi
yang biasa tidur dengan ponsel di bawah bantal atau di meja tempat tidur sebaiknya
mengubah kebiasaan yang merugikan itu mulai sekarang. Karena posisi ponsel pada
saat itu akan sangat memnugkinkan besarnya peluang radiasi elektromagnetik
menembus tulang tengkorak dan masuk kedalam saraf otak yang bisa mempengaruhi
seluruh jaringan tubuh. Sebaiknya kita menyalakan mode “offline” yang
menghentikan penerimaan elektromagnetik.
5. Menghadapkan
Bagian Keyboard ke Tubuh Saat Mengantungi Ponsel
Hal ini mungkin kedengaran sepele
dan terlalu diungkit berulang-ulang, tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba. Hal kecil dan penting
yang harus kita lakukan saat mengantungi hanphone adalah memastikan bagian
belakang ponsel menghadap keluar agar gelombang elektromagnetik dijauhkan dari
tubuh. Memang bagian tubuh yang dekat dengan kantung bukan kepala, melainkan
anggota tubuh lain seperti jantung, pantat dan pinggul. Namun riset baru-baru ini dalam sebuah artikel
yang dikemukakan oleh Peter (http://antiradiasi.net/penelitian-tentang-bahaya-penggunaanhandphone),
menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin
(pembawa oksigen keseluruh tubuh) dari sel darah merah. Jika hal ini terjadi
maka suplay oksigen ke otak akan berkurang dan mempengaruhi system kerja otak.
6. Mengurangi Kontak percakapan yang Tidak
Penting
Mengusahakan untuk menggunakan
telepon seluler seperlunya. Hal yang
perlu dihindari adalah Jangan tergiur oleh iklan-iklan dari operator telepon
selular yang berkali-kali menekankan Anda untuk menggunakan fasilitas jasa
layanan telepon selular yang menawarkan pemakaian yang murah untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan. Hati-hati! Efek biologis dari penggunaaan ponsel dapat
terjadi pada percakapan yang berlangsung lama. Apabila percakapan lebih lama
dari beberapa menit, usahakan untuk menggunakan telepon biasa.
7. Menukar
Sisi Ponsel Secara rutin untuk Menghindari Eksposur
Sebelum menempelkan ponsel atau
handphone (HP) Anda ke telinga, tunggu sampai lawan bicara mengangkat telepon.
Tindakan ini membatasi kekuatan gelombang elektromagnetik ketika dekat telinga
dan durasi eksposur.
8.
Menghindari Pemakaian Telepon Saat Sinyal Lemah
Megusahakan untuk menghindari pemakaian telepon selular
saat bergerak dengan kecepatan tinggi, seperti di dalam mobil atau kereta.
Kondisi ini secara otomatis akan menaikkan kekuatan hingga maksimum karena
ponsel secara berulangkali berusaha menghubungkan ke relay antena yang baru.
9. Lebih
baik melakukan SMS dari pada Menelpon
Berkomunikasi lewat pesan teks
dianggap lebih aman dibandingkan dengan menelepon via handphone atau telepon selular. Tindakan ini membatasi
durasi eksposur dan kedekatan dengan tubuh. Bagi segelintir orang menelpon itu lebih
praktis dan menghemat waktu ketimbang melakukan SMS. Tetapi, siapa sangka
kegiatan chatting dan SMS lewat handphone atau telepon selular ternyata
bermanfaat untuk kesehatan bila dibandingkan dengan menelpon yang bisa
menimbulkan radiasi panas pada telinga dan radiasi elektromagnetik pada otak.
10. Memilih
Handset dengan SAR Terendah
Mungkin ada beberapa orang belum
mengetahui apakah SAR itu. Bagi Anda yang belum pernah mendengarnya, SAR
(Specific Absorption Rate) merupakan ukuran kekuatan gelombang magnetik yang
dapat diserap tubuh. Informasi rating SAR pada ponsel atau handphone tersedia dengan mencari “SAR ratings cell
phones” di internet, biasanya berbeda untuk tiap pabriknya.
Beberapa cara
pencegahan yang telah diuraikan di atas mungkin kedengaranya sepele dan kurang
penting. Tapi justru dari hal-hal seperti inilah segala resiko yang bakal
terjadi bisa dihindarkan. Untuk itu kita sebaiknya jangan memandang remeh
hal-hal yang kecil, karena bisa saja hal kecil bisa mempengaruhi hal yang
besar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengaruh radiasi elektromagnetik dari handphone bisa berakibat fatal pada otak.
Hal ini dapat ditimbulkan dari kelalaian kita sebagai pengguna handpone dan
kurang memperhatikan prosedur pemakaian handphone yang baik dan benar.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam penggunaan handphone, kita harus memperhatikan prosedur
penggunaanya yang baik dan benar, sehingga tidak mengganggu kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia-Ensiklopedia. Radiasi Elektromagnetik, http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_elektromagnetik/ (akses 18 Februari
2012)
Medoho blog. http://medoho.blogspot.com/2007/11/radiasi-elektromagnetik-di-handphone.html/(akses 18 Februari
2012).
Angga-Firmansyah blog. http://anggafirmansyah1.blogspot.com/2012/02/macam-macam-penyakit-akibat-radiasi.html/(akses 15 Februari
2012).
Austhmedia. Efek radiasi handphone
bagi kesehatan. http://ausathmedia.wordpress.com/2011/06/07/efek-radiasi-hp-bagi-kesehatan /(akses 15
Februari 2012).
Wali blog. http://m-wali.blogspot.com/2011/05/macam-macam-penyakit-akibat-radiasi.html#ixzz1lsmshN5I/(akses 15 Februari
2012).
Isdariyanto blog. http://blog.isdaryanto.com/tips-aman-menggunakan-handphone/(akses 15 Februari
2012).
My-potik blog. http://mypotik.blogspot.com/2011/05/macam-macam-penyakit-akibat-radiasi.html/ (akses 15
Februari 2012).
Peny-rizkis blog. http://penyrizkis.blog.uns.ac.id/?s=Kontoversial+Bahaya+Radiasi+Hand-phone/(akses 15 Februari
2012).
Super Ampuh. Dampak Negatif Handphone. http://Www.Superampuh.Com/2011/11/Dampak-Negatif-Handphone.Html/(akses 15 Februari
2012).
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................. i
Daftar Isi......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masal................................................................ 2
1.3. Rumusan Masalah............................................................... 2
1.4. Tujuan.................................................................................. 3
1.5. Manfaat............................................................................... 3
1.6. Metode Penelitian............................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Radiasi
Elektromagnetik....................................................... 4
2.2. Radiasi
Handpone................................................................ 5
2.3. Dampak
Radiasi Handpone Pada Otak................................ 6
2.4.
Pencegahan Pengaruh Radiasi Handphone Terhadap Otak. 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.............................................................................. 14
3.2. Saran........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar